Rabu 24Juni
2015
BUDAYA,
MAKANAN, DAN CIRI KHAS PULAU SUMBAWA
Tau Samawa
Tau samawa
asal kata dari Tau yang berarti orang, dan Samawa adalah nama lain dari
Sumbawa. jadi Tau samawa adalah orang yang menempati atau masyarakat yang
menempati pulau sumbawa,tau samawa juga adalah sebuah suku yang mendiami pulau
sumbawa. Samawa adalah sebutan yang biasa digunakan oleh penduduk lokal untuk
Sumbawa. Berubahnya kata samawa menjadi Sumbawa lebih dipengaruhi oleh
penjajahan belanda pada masa lampau tepatnya pada jaman kolonial Belanda.
Penjajah belanda meyebut Samawa dengan kata Zhambava dan seiring waktu dan juga
penyebutan dengan lidah indonesia Zhambava menjadi sumbawa, sama halnya dengan
daerah-daerah lain di Indonesia seperti Jawa menjadi Java.
Banyak versi
yang menyebutkan asal mula suku sumbawa (tau samawa) salah santunya ada yang menyebutkan
bahwa tau samawa (suku Sumbawa) berasal dari Gowa,makassar yang dibuang oleh
kerajaan Gowa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kesamaan tradisi, budaya
dan adat istiadat. Senjata tradisional, pakaian adat dan lain-lain. Bahkan
karakter yang keras jugas masih bisa ditemui.
Masakan khas
Sumbawa
memiliki banyak makanan khas namun orang yang bersala dari pulau sumbawa hanyak
mengenal kuda, madu dan susu kuda liar. Memang saat orang mendengar kata
Sumbawa mereka langsung identik dengan tigal hal tersebut dan perlu saya
tambahkan satu lagi adalah PANASSSSS..... Masakan khas sumbawa diantaranya
sepat, singang, siong sira, manjareal (kue) dan masih banyak lagi sulit untuk
saya sebutkan apalagi menjelaskan satu-satu atau bagaimana cara membuatnya tentu
saya bukan ahlinya.
Tapi jika
memang anda penasaran ada baiknya anda datang sendiri dan belajar cara
membuatnya, bagaimana?
Oh ya saya
hampir lupa ada satu lagi khas sumbawa yaitu minyak sumbawa. Minyak yang bisa
digunakan untuk mengobati, memijat baik itu untuk di oles ataupun di minum dan
memang terkenal ampuh untuk mengobati segala penyakit.
Mungkin
artikel ini belumlah terlalu lengkap untuk menjelaskan semua keunikan dan
pariwisata di pulau Sumbawa tapi semoga bisa menjadi bahan untuk sedikit mengetahui
tanah Sumbawa. Kalau ada yang kurang tolong ditambah/comment nanti saya akan
tambahkan lagi biar tulisannya jadi panjangSumbawa,
sejarah yang hilang
RAJA BERSAMA VOC
Berbicara
tentang sejarah sebuah daerah,mungkin cara yang paling cepat adalah menelusuri
peninggalan budaya yang masih tersisa dari daerah tersebut.Begitu pula jika
kita ingin membuka catatan sejarah Kabupaten Sumbawa, kita masih bisa menemukan
sejumlah atibut yang masih tersisa misalnya istana tua ( dalam Loka ) bekas
istana raja sumbawa,walau sekarang tinggal rangka-rangka kayu yang tidak jelas
nasib nya. Atau sejumlah areal dan bangunan lain yang masih kokoh, kendati pula
telah berubah fungsi.Kita mulai saja dari areal dan bangunan Istana Tua yang
terletak dikelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa.
Sebelum
Dalam Loka dibangun di atas lokasi yang sama pernah dibangun pula beberapa
istana kerajaan pendahulu. Diantaranya Istana Bala Balong, Istana Bala Sawo dan
Istana Gunung Setia. Istana-istana ini telah lapuk dimakan usia bahkan
diantaranya ada yang terbakar habis di makan api. Sebagai gantinya,
dibangunlahsebuah istana kerajaan yang cukup besar ukurannya beratap kembar
serta dilengkapi dengan berbagai atribut. Istana yang dibangun terakhir ini
bernama Dalam Loka.Peninggalan Kesultanan Sumbawa ini didirikan pada tahun 1885
oleh Sultan Muhamad Jalaluddin III (1883-1931).
Sebelum
Dalam Loka dibangun di atas lokasi yang sama pernah dibangun pula beberapa
istana kerajaan pendahulu. Diantaranya Istana Bala Balong, Istana Bala Sawo dan
Istana Gunung Setia. Istana-istana ini telah lapuk dimakan usia bahkan
diantaranya ada yang terbakar habis di makan api. Sebagai gantinya,
dibangunlahsebuah istana kerajaan yang cukup besar ukurannya beratap kembar
serta dilengkapi dengan berbagai atribut. Istana yang dibangun terakhir ini
bernama Dalam Loka.
Sekarang
Dalam Loka yang kebanggaan Tau Samawa ( masyarakat Sumbawa ) hampir hilang
ditelan kelalaian dan ketidak pedulian dari Pemerintah.Sejak tiga tahun yang
lalu renovasi Istana Tua ini berjalan mandeg dan tidak ada tanda-tanda
penyelesaiannya. Ditambah lagi komplek istana tua yang semestinya steril dari
bangunan apapun, kini dikotori oleh bangunan rumah keluarga sultan yang
ikut-ikutan mengklaimnya sebagai milik pribadi.
Kemudian
areal bersejarah lainnya, yakni " Lenang Lunyuk " atau lapangan besar
yang berada dibagian atau samping barat Istana Tua, sekarang sudah hilang
menjadi bagian atau komplek Mesjid Nurul Huda Sumbawa Besar bahkan termasuk
mesjid tersebut yang dulunya bernama " Masjid Makam "adalah
peninggalan sejarah masa lalu yang semestinya tidak dilakukan perombakan total
karena baik Istana Tua, Lenang Lunyuk dan Masjid Makam itu adalah bagian dari
sebuah sejarah yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Tidak jauh
dari Istana Tua, Lenang Lunyuk maupun Masjid Makam, sekitar 500 meter kearah
utara pada tahun 1934 dibangun sebuah istana modern oleh Belanda.Hingga kini
istana yang lebih populer disebut Wisma Praja atau Pendopo Kabupaten itu masih
berdiri kokoh. Wisma Praja ini sempat menjadi kantor terakhir Sultan Sumbawa
Kaharuddin III sebelum pindah ke Bala Kuning yang khusus dibangun oleh keluarga
Sultan. Bala Kuning ini adalah sebuah rumah besar ber-cat kuning dididiami
sultan Sumbawa hingga beliau wafat.
Di Komplek
Wisma Praja sendiri,sekarang sudah berdiri bangunan rumah dinas Bupati (
dibag.Barat ) kemudian bagian Timur dibangun lapangan tenis untuk para pejabat.
Di Bagian timur ini dahulunya ada sebuah sumur keramat yang bisa saja
dilestarikan sebagai peninggalan sejarah. Namun sumur yang dikenal dengan nama
Sumir Batir dengan kedalaman 19 meter itu sudah ditutup. Sebelumnya bagian
selatan komplek wisma praja ini juga sudah dipangkas. Dahulu tempat ini berdiri
rumah-rumah dinas kediaman para pegawai kerajaan. Sekarang sudah hilang dan
areal ini sudah berganti wajah,menjadi bangunan Sekolah Dasar, Kantor Kelurahan
Brang Bara dan TK Pertiwi Sumbawa Besar.
Masih
dikomplek Wisma Derah ; dibagian depannya ada sebuah bangunan bertingkat tiga
yang juga sangat unik. Bangunan ini dikenal dengan " Bale Jam " atau
rumah lonceng, karena dilantai 3 bagunan ini tergantung lonceng berukuran besar
yang khusus didatangkan dari Belanda. Genta ini setiap waktu dibunyikan oleh
seorang petugas, sehingga semua warga mengetahui waktu saat itu. Sekarang tidak
lagi terdengar suara lonceng,padahal pasangan Bupati dan Wk.Bupati Sumbawa
ketika berkampanye dulu menjadi salah satu janjinya, akan memfungsikan kembali
rumah lonceng itu. Yaaa...janjiku adalah bualan ku...ha-ha-ha.
Jika kita
melintas didepan Bale Jam atau wisma daerah, kita mungkin tidak sadar berada
diatas sebuah jalan yang khusus diberi nama Jalan Pahlawan dan jika kita
menghadap ke utara akan terlihat sebuah lapangan yang namanya juga Lapangan
Pahlawan. Kecuali Jalan Pahlawan, Lapangan Pahlawan yang memiliki alur sejarah
tersendiri walau tidak terlepas dari sejarah wisma daerah itu, kini sudah berubah
fungsi menjadi taman kota. Membuat taman kota ini,sama saja dengan aksi
menghilangkan nilai sejarah.
Berbatasan
dengan lapangan pahlawan ada sebuah parit yang sangat terkenal. Parit ini
bernama " Kokar Dano ". Kokar berarti parit yang hanya pada musim
penghujan mengalirkan air. Dano adalah nama seseorang yang menjadi penunggu
atau pengawas dari parit tersebut. Bukan itu yang ingin saya ceritakan. Parit
ini tidak terbentuk secara alami, namun khusus dibuat pada saat pembangunan
baru Istana Tua pada tahun 1885. Kokar Dano ini berawal dari Kantor Camat
Sumbawa sekarang bersambung dengan aliran parit dari sawah yang berada dibagian
timurnya. Kokar dano ini hanya sepanjang 1 Km dan berujung di sungai brang bara
( belakang komplek perokoan Jl.Kartini sekarang ).
Parit atau
kokar dano ini dibuat sebagai pembatas wilayah istana kerajaan yang tidak boleh
ditembus oleh sembarang orang.Bahkan orang Belanda pun tidak boleh sembarang
masuk areal ini. Di Kokar Dano ini dibangun sebuah jembatan kayu ( letaknya berseberangan
dengan kediaman alm.H.Khaeruddin Nurdin sekarang ). Lewat jembatan kecil ini
lah setiap tamu kerajaan dipersilah memasuki areal istana kerajaan.Tamu-tamu
yang dimaksud adalah tamu yang akan menghadap Raja. Mereka biasa datang dari
jauh, dari seberang lautan.
Para tamu
kerajaan yang datang dari seberang lautan, menambatkan kapalnya persis di
pelabuhan Jembatan Pelimpat sekarang ( jembatan menuju bandar udara brang biji
) Dari sini para tamu itu dipersilahkan untuk berteduh atau berkemah di sebuah
tempat yang sekarang dikenal dengan Karang atau Desa Bugis, tepatnya di bagian
Barat jl.Mawar Sumbawa Besar. Tempat ini juga disebut sebagai karang Makam,
karena disinilah dikuburkan para tamu yang datang dari jauh. Disebut Karang
Bugis, karena orang yang pertama datang menemui sultan sumbawa kala itu datang
dari bugis Sulawesi.
Setiap tamu
yang datang menghadap raja, harus menambatkan kudanya di seberang kokar dano.
Tempat tambatan kuda, tamu raja sumbawa itu, kemudian menjadi bioskop seorang
tokoh tionghoa dan sekarang bediri sebuah pusat perbelanjaan.
Inilah
sekelumit sejarah yang tidak pernah terpikirkan bagaimana melestarikan. Ingat
bahwa dahulu, Sumbawa ini bukanlah tanah tak bertuan.
http://ichalshakell.blogspot.com/2011/12/tau-samawa-tau-samawa-asal-kata-dari.html
makanan khas
sumbawa
makanan khas
sumbawa
Singang
Mujair (Masakan Khas Sumbawa)
Posted:
Agustus 19, 2010 in Masak-masak :)
7
Bahan :
½ Kg ikan mujair segar (di cuci bersih di
potong potong sesuai selera)
5 buah belimbing wuluh
Segenggam daun ruku (kemangi sumbawa)
Bumbu :
2 bh lombok besar
5 bh cabe kecil
2 bj kemiri
Kunyit seujung jari
1 sendok makan gula pasir
Garam dan penyedap secukupnya
3 ruas asam
Cara :
Asam di rendam dalam 1 gelas air, pisahkan.
Bumbu-bumbu di giling halus
bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan di tumis
dengan sedikit minyak
masukkan air asam, belimbing dan daun ruku.
Setelah mendidih masukkan ikan, bumbu
penyedap dan taburi bawang goreng.
Coba ya :D
You are
here: » Home » Info dan Tips , Resep , Sumbawa » [Resep] Sepat, Masakan Khas
SUmbawa
[Resep]
Sepat, Masakan Khas SUmbawa
Liburan
telah usai, kenangan makan sepat enak beberapa hari yang lalu masih segarr..
bahkan setiap ingat rasanya aku sampai nelan ludah.. hmm... Memang bagi
masyarakat Sumbawa, Sepat adalah menu masakan yang tak pernah bosan untuk di
santap. Selain mudah dibuat sepat juga termasuk jenis makanan yang sehat karena
tanpa minyak atau goreng-goreng. Sepat adalah racikan ikan dan bumbu-bumbunya
yang semua di bakar atau di rebus. hmm, pengen coba? ayo baca cara masaknya.
Sepat adalah
masakan khas daerah Sumbawa, rasanya asam - asam segar. Biasanya di bulan
puasa, 30 hari puasa maka 30 hari sepat hadir menemani berbuka. Ibu- ibu yang
ngidam selalu pengennya sepat, makanan ini populer di Sumbawa. Memang inilah
salah satu resep masakan khas daerah Sumbawa.
Bahan -
bahan:
- ikan segar
apa saja udang juga boleh, dibakar atau direbus (lebih enak di bakar)
-1 buah
terong ungu, dibakar, kupas, dirobek kasar.
-daun basil
segenggam, robek kasar.
-3 buah
kemiri, dibakar
-5 buah thai
chilli, dibakar
-1 buah
tomat, dibakar
-garam dan
msg secukupnya
-air matang
segelas
-krupuk
kulit
-2 buah
jeruk sambel
Cara masak:
Uleg garam
dan kemiri sampai halus, tomat, cabe, diuleg kasar. Masukkan ke mangkok,
dikasih air matang, perasan jeruk sambel, msg, terong ungu, daun basil. Cicipi
sampe rasanya asam segar menggigit. Kemudian masukkan ikan bakar dan kasi
krupuk kulit di atasnya.
Cara
makannya:
Jangan
digenangi di atas nasi seperti makan sop, tapi di makan terpisah,sendoki
nasinya dan sruput sepatnya,begitulah cara Orang Sumbawa makan sepat.
Arsip untuk
Makanan Khas
Masakan-Masakan
Khas Samawa Ta…HHAAHAA Ada Mo Singang,Ada Mo Sepat,ada Mo Tepung Manjareal,ada
mo Gecok nah,dan Masih Banyak Lagi
26 September
2012 · Disimpan dalam Makanan Khas
½ Kg ikan mujair segar (di cuci bersih di
potong potong sesuai selera)
5 buah belimbing wuluh
Segenggam daun ruku (kemangi sumbawa)
Gambar
Bumbu :
2 bh lombok besar
5 bh cabe kecil
2 bj kemiri
Kunyit seujung jari
1 sendok makan gula pasir
Garam dan penyedap secukupnya
3 ruas asam
Cara :
Asam di rendam dalam 1 gelas air, pisahkan.
Bumbu-bumbu di giling halus
bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan di tumis
dengan sedikit minyak
masukkan air asam, belimbing dan daun ruku.
Setelah mendidih masukkan ikan, bumbu
penyedap dan taburi bawang goreng.
Tunggu hingga matang dan sajikan
Bahan –
bahan:
– ikan segar
apa saja udang juga boleh, dibakar atau direbus (lebih enak di bakar)
-1 buah
terong ungu, dibakar, kupas, dirobek kasar.
-daun basil
segenggam, robek kasar.
-3 buah
kemiri, dibakar
-5 buah thai
chilli, dibakar
-1 buah
tomat, dibakar
-garam dan
msg secukupnya
-air matang
segelas
-krupuk
kulit
-2 buah
jeruk sambel
Gambar
Cara masak:
Uleg garam
dan kemiri sampai halus, tomat, cabe, diuleg kasar. Masukkan ke mangkok,
dikasih air matang, perasan jeruk sambel, msg, terong ungu, daun basil. Cicipi
sampe rasanya asam segar menggigit. Kemudian masukkan ikan bakar dan kasi
krupuk kulit di atasnya.
Cara
makannya:
Jangan
digenangi di atas nasi seperti makan sop, tapi di makan terpisah,sendoki
nasinya dan sruput sepatnya,begitulah cara Orang Sumbawa makan sepat.
Manjareal
Jajan yang satu ini bahan dasarnya kacang
tanah ditambah dengan bahan bahan kue lainnya, adapun rasanya sangat enak ,
apalagi dibungkus dengan daun lontar sehingga menimbulkan aroma dan sensasi
rasa yang sangat unik. sangat nikmat disantap dikala santai sambil menikmati
secangkir kopi ataupun teh hangat.Gambar
Gecok
merupakan salah satu masakan khas Sumbawa yang berbahan utama daging dan jeroan
sapi. dihidangkan dengan cara seperti ditumis dan dibalut dengan parutan kelapa
berbumbu. kesan garing, renyah, dan gurih menyelimuti makanan khas Sumbawa ini.
Gambar
itulah
Makanan Khas Sumbawa Besar (NTB) Ayok Buat Kawand” Yang Mau cicipin Masakan
Sumbawa Datang aja Kesumbawa Tak Tunggu yoo……Gak Bakalan Kecewa DEch
Kalian!!!!!!!!!!Ok…::>>>>>OOOOKKKKKK kawan Selamat Menikmati
Hahahahahaah Wkwkwkwkwk
http://makanansumbawa.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar